Langsung ke konten utama

Minuman ala JSR



Sudah sekitar enam bulan saya mempraktikkan resep JSR ala dokter Zaidul Akbar. Sebenarnya sudah sejak bulan puasa, hanya saja saat itu belum bisa mempraktikkan dengan serius ada banyak godaan. Salah satunya menu buka puasa di mushola yang belum sesuai resep JSR. Warga kami membiasakan berbuka puasa bersama di mushola, bukan perkara dapat makannya tapi rasa kebersamaan itu yang bikin nikmat dan hangat sesama jemaah.



Mungkin ada bertanya apa itu JSR? JSR adalah Jurus Sehat Rasulullah. Pola hidup sehat seperti yang dituntunkan Rasulullah. Intinya kita mempolakan hidup sehat yang tujuannya agar semakin khusyuk beribadah dan dekat kepada Allah. Jadi JSR ini bukan untuk lifestyle atau gaya-gayaan. Jika sudah menerapkan hidup sehat tapi ibadahnya tidak meningkat maka menurut dokter Zaidul itu percuma saja. 



Infused water rimpang-rimpangan





Mengetahui resep ini bermula sharing ilmu dari dokter Zaidul Akbar yang bersliweran di media sosial. Awalnya saya tidak ngeh atau tidak begitu memperhatikan. Tapi salah satu kawan mengajak diskusi mengenai resep dokter Zaidul Akbar. Semenjak itu saya sering kepoin IG beliau. Penasaran lama-lama jadi ketagihan. Ditambah lagi sharing ilmu para murid beliau yang tercatat dengan rapi serta foto-foto yang ciamik. Hmm... rasanya bikin ngiler mencoba.


Waktu itu saya langsung praktik apa-apa yang disampaikan di IG. Memulai dengan membuat infused water atau air nano yakni dengan merendam buah, sayur atau rimpang-rimpangan selama minimal 6 jam dan maksimal 12 jam. Rentang selama 6-12 jam ini, jika airnya sudah habis diminum bisa diisi ulang. Tapi kalau sudah lebih dari 12 jam tidak bisa diisi ulang. Fermentasinya sudah berlebihan dan biasanya telah berbusa.






Mengapa Perlu Membuat Infused Water atau Air Nano? 

Hal ini sering ditanyakan mengapa perlu membuat infused water, kenapa tidak dimakan langsung? Saya pun awalnya juga bertanya-tanya demikian. Ada beberapa alasan:


1. Terjadi difusi osmosis
Ketika buah, sayur atau rimpang direndam, nutrisi dalam bahan tersebut semua berpindah ke dalam air.

2. Terjadi fermentasi
Ketika merendam bahan-bahan tersebut antara 6 hingga 12 jam terjadi fermentasi yang menghasilkan probiotik. Dalam minuman kita terdapat bakteri baik. Selain dapat nutrisi juga dapat bakteri baik.


Infused water sayur sawi


3. Air menjadi alkali
Bahan-bahan yang direndam selama 6 sampai 12 jam ini menjadi air alkali atau bersifat basa. Kalau sering konsumsi makanan olahan kurang makan buah dan sayur maka tubuh akan bersifat asam yang memicu penyakit. Dengan meminum air nano yang bersifat basa maka membuat tubuh menjadi seimbang.

Bahan Minuman Infused Water 

Bikin infused water bahannya bisa berupa buah, sayur dan rimpang-rimpangan. Sebaiknya diselang-seling agar bisa mendapat manfaat tiap-tiap bahan. Selain itu juga untuk menghilangkan rasa bosan. Misalnya  hari pertama bikin infused water buah, hari kedua infused water sayur dan hari ketiga infused water rimpang-rimpangan. 

Cara Membuat Infused Water

1. Buah atau sayur atau dimpang-rimpangan dipotong-potong 
2. Masukkan ke dalam botol atau gelas. 
3. Isi air suhu normal
4. Rendam selama minimal 6 jam, maksimal 12 jam
5. Minuman siap dikonsumsi
6. Untuk sisa bahan yang sudah direndam, untuk buah dan kurma bisa dimakan. Kalau mau dibuang juga tidak apa-apa. Kalau saya pribadi jika yang direndam itu jeruk nipis, buahnya akan saya oleskan ke muka. 

Saya mulai tergerak mencoba satu persatu resep dari dari Dokter Zaidul Akbar. Membuat infused rimpang-rimpangan. Pertama kali merasakan kok aneh ya. Kurang enak. Ya jelaslah, lha lidah saya tidak terbiasa mengonsumsi makanan yang alami. Jarang makan buah dan sayur. Begitu minum infused water ya agak gimana. 



Infused water semangka

Meski begitu  infused rimpang-rimpangan, lemon atau jeruk nipis masih lebih enak dibanding sayur. Begitu membuat infused water sayur yakni sawi atau seledri, masya Allah rasanya gimana gitu seperti bau basi. Mohon maaf bukan maksud menghina makanan tapi saya perlu menjelaskan bagaimana rasa membuat infused water sayur. Biar tidak kaget, hehe. 

Saya pikir saat itu karena botol plastik yang digunakan tidak sesuai dengan standar. Lalu saya coba membuat infused water di gelas kaca. Ternyata rasa bau agak gimananya tetap ada, hanya saja lebih segar. Jadi wadah minuman juga memengaruhi. Oya jika tidak ingin baunya agak basi lebih baik saat membuat infused segera dimasukkan ke dalam kulkas. Usai 6 jam silakan diambil. Kalau saya pribadi tidak langsung saya minum, tunggu suhu airnya normal atau tidak dingin. Sebab air yang terlalu dingin buat saya membuat badan tidak enak.



Infused water lemon dan kurma


Dikarenakan infused water sayur kurang enak dilidah, saya memilih buah dan rimpang-rimpangan saja. Agar tetap mengonsumsi sayur, diganti dengan sering memasak sayur. Jadi tetap dapat manfaat dari buah, sayur dan rimpang-rimpangan. 

Untuk rimpang-rimpangan bisa dibuat dengan seduhan air panas. Keluhan beberapa penyakit bisa diatasi dengan membuat seduhan minuman dari rempah-rempah. Misalnya pusing, jangan buru-buru langsung minum obat kimia. Di sini saya tidak anti obat kimia, hanya saja sebaiknya kalau terpaksa saja baru konsumsi obat-obat sintetik. 


Infused water rimpang-rimpangan


Resep Sakit Kepala 

Saya termasuk sering mengalami keluhan pusing. Biasanya saya bikin seduhan jahe. Caranya:
1. Masukkan irisan atau geprekan jahe ke dalam air lalu rebus. Jangan sampai mendidih lalu matikan kompor. Jadi airnya memang sudah matang sehingga tidak perlu mendidih.

2. Tunggu hingga air hangat lalu masukkan madu. Kalau tidak ada madu, saat air masih panas saya masukkan gula aren.

3. Kalau sudah hangat minuman siap dinikmati. Masya Allah rasanya enak. Badan terasa hangat rasa pusing berangsur berkurang. Sebaiknya diminum menjelang tidur agar bisa nyenyak saat istirahat. Selain minuman seduhan jahe jangan lupa perbanyak minum air putih.

Itu tadi sedikit uraian tentang minuman ala JSR. Semoga bermanfaat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mini Zoo Jogja Exotarium Wahana Edukasi Anak Mengenal dan Berinteraksi dengan Hewan

Setiap kali ke Yogya selalu saja ada keinginan bepergian ke suatu tempat. Entah itu ke objek wisata atau hanya sekadar jalan-jalan ke toko buku. Selain tujuan utama ke Yogya adalah silaturahim mengunjungi orangtua, kakak dan ponakan. Kebetulan saat saya ke sana, ponakan sedang liburan semester. Soalnya liburan ponakan berbeda dengan sekolah pada umumnya. Tepatnya hari S enin, 9 Desember 2019 tanpa perencanaan matang, saya mengajak ponakan jalan-jalan. Mereka ingin ke Mini Zoo Jogya Exotarium. Awalnya saya kurang setuju karena sekira dua tahun yang lalu kami pernah ke sana. Baru saja pembukaan awal, jadi wahana belum lengkap dan masih dalam proses pembangunan. Belum banyak pohon, udaranya cukup panas. Tapi, akhirnya saya setuju kan memang tujuannya buat nyenengin ponakan. Meski jarak rumah orangtua menuju Jogja Exotarium hanya sekitar 1,5 km sangat dekat sekali. Bisa ditempuh dengan naik sepeda motor. Namun, saya memilih memesan taksi online. Dikarenakan bawa ponakan ...

Masjid Suciati Saliman, Masjid yang Mengerti Kebutuhan Kaum Hawa

Bermula dari beredarnya informasi sebuah masjid megah viral di media sosial. Aku pun penasaran dan terus mengulik informasi tersebut. Lokasinya ada di Jalan Gito-gati, Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta. Rasanya kok tidak asing dengan nama jalan tersebut. Kalau enggak salah sekitar rumah pemotongan ayam. Meski aku asli Yogya, tapi sudah enam tahun tidak tinggal di sana sehingga mulai banyak yang lupa. Setelah aku tanyakan ke keluarga di Yogya, ah ternyata benar! Lokasi masjid hanya berjarak sekira 1,5 km dari rumah orangtuaku. Cukup dekat bukan. Pertama kali datang ke Masjid Suciati Saliman tahun 2018. Beberapa bulan setelah diresmikan. Kemegahan masjid ini sudah tampak. Arsitektur bangunan ini perpaduan Timur Tengah dan Jawa. Mirip dengan Masjid Nabawi jika dilihat dari pintu berlapis emas dan beberapa menara yang menjulang tinggi. Saat malam hari tampak keindahan cahaya lampu berwarna hijau dari menara masjid.   Dulu sekira tahun 2012-2013 sepekan sekali a...

Mengenal Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta

Pertama kali ke Masjid Gedhe Kauman Yogya saat masih di bangku TK. Waktu itu aku menunggu bapak yang sedang melatih muridnya pencak silat. Kebetulan bapak ikut pencak silat Tapak Suci. Sebenarnya sudah beberapa kali ke sini tapi tidak pernah menyempatkan untuk mengambil foto. Latihan pencak silat dilakukan di halaman Masjid Gedhe Kauman ini. Tepatnya di depan bangunan yang menghadap ke selatan bernama pagongan . Setiap kali ke sini, pintunya selalu dalam kondisi tertutup. Semntara bangunan yang menghadap ke barat bernama pejagan sekarang digunakan sebagai tempat ”Suara Muhammadiyah Corner.” Kita ketahui Muhammadiyah berdiri pertama kali di Yogyakarta. Makanya di pusat kota ini banyak jejak bangunan Muhammadiyah. Tidak jauh dari sini ada Pesantren Mualimin dan Mualimat. Mualimin untuk laki-laki, sedangkan Mualimat untuk perempuan. Ada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah. Sekolah Muhammadiyah bertebaran dimana-mana. Jadi ingat ibuku, yang notabene tinggal di Sleman, sekolah...