Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

Sarapan ala JSR

Semenjak mempraktekkan menu sarapan ala JSR, saya mulai membiasakan diri makan buah sayur pada pagi dan malam hari. Hanya siang hari saja makan nasi. Masih belum bisa meninggalkan nasi putih sih. Namanya berproses ya perlahan-lahan. Usahakan dalam sehari porsi buah dan sayur lebih banyak ketimbang nasinya. Ketika saya mempolakan demikian keluhan sembelit pelan-pelan berkurang. Kita ketahui harga buah dan sayur lebih mahal ketimbang beli gorengan atau makanan tak menyehatkan lainnya. Saya mulai siasati bagaimana agar tetap bisa makan buah tapi harganya murah. Kalau sarapan semangka, melon, nanas harus membeli utuh. Sementara jika sudah dibuka tidak bisa bertahan lama atau cepat basi. Setelah dipikir-pikir muncullah ide membeli pisang. Kalau beli satu lirang saja bisa bertahan beberapa hari karena setiap satu buah ada kulitnya sehingga bisa tahan tidak mudah basi. Beruntung saya menemukan pisang emas satu keranjang isi dua lirang hanya dihargai Rp 12000,- . Kalau pisang

Piknik Dadakan ke Gunung Bromo

Mengunjungi Gunung Bromo rasanya tidak ada rasa bosan. Tahun 2013 sebenarnya saya   sudah pernah ke sini bersama rombongan guru-guru SMA N 1 Cangkringan. Acara akhir tahun kala itu ditutup dengan piknik ke Gunung Bromo. Sekaligus pamit untuk terakhir kalinya mengajar di sekolah tersebut. Petualangan saat itu membuat ketagihan ingin ke sana lagi. Pada 29 September 2018, suami mendapat kesempatan piknik ke Gunung Bromo. Keberangkatannya sekitar pukul 20.00 berkumpul di perempatan Ngablak. Malam itu saya masih ngelesi, jadi suami diantar ponakan. Setelah selesai, beres-beres meja dan shalat isya, saya coba ngecek ke tempat berkumpul peserta piknik. Ada rasa penasaran apakah suami sudah berangkat atau belum. Sesampai di sana belum ada yang datang, tapi tak lama kemudian menyusul teman guru bersama keluarganya. Ibu itu mengajak saya sekalian ikut piknik. Tapi saya menolak karena belum persiapan dan tidak ada rencana ikut. Kata beliau nanti bayarnya nyusul tidak apa-apa. Ra

Silaturahim Guru Mengaji

Hampir setiap sebulan sekali saya dan suami menyempatkan diri untuk silaturahim ke orangtua di Yogya. Selama orangtua masih hidup, sebagai anak harus meluangkan waktunya untuk berkunjung. Jangan menunggu sukses. Sebab jatah umur tidak ada yang tau. Entah anak atau orangtua yang mendahului menghadap Sang Pencipta. Biasanya saya pulang ke Yogya sebulan sekali, tapi kali ini hampir dua bulan. Karena dua bulan lalu sudah ke Yogya saat lebaran dan liburan sekolah. Waktunya cukup berdekatan sehingga untuk ini agak jeda sedikit sembari mengumpulkan uang saku. Sebelum berangkat ke Yogya sempat mendapat WA dari kakak yang tinggal di Konawe, Sulawesi Tenggara disuruh mengantar birtish propolis ke rumah guru mengaji jika ke Yogya nanti. Awalnya saya agak gimana karena biasanya sampai di Yogya waktunya sudah habis bercengkrama dengan keluarga. Jadi tidak sempat ke mana-mana. Perjalanan ke Yogya Kami berangkat dari Sragen hari Jumat sekitar pukul 14.00 WIB. Biar waktu

Paduan Suara Ibu-Ibu PKK Dalam Rangka HUT Kemerdekaan RI

Latihan Paduan Suara Menyambut hari kemerdekaan RI dusun Bangun Asri Rt 16  menyelenggarakan pentas seni pada hari Rabu, 21 Agustus 2019. Kami ibu-ibu PKK akan tampil menyanyikan lagu kebangsaan. Pelaksaan pentas seni ini memang bukan pada malam hari libur sekolah karena mengikuti waktu luangnya grup musik yang akan mengiringi. Sekitar 17 orang ibu-ibu PKK menjadi anggota paduan suara. Kami berlatih menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hari Merdeka dan Mars PKK. Latihan dimulai hari Sabtu, Ahad dan Selasa. Selama dua hari latihan tanpa diiringi musik. Baru pada hari Selasa diiringi organ. Untuk mars PKK kami harus menghafal terlebih dahulu. Walau setiap arisan lagu ini dinyanyikan tapi tidak ada niat menghafal hanya baca “contekan,” hehe. Kegiatan ini mengingatkan saya beberapa waktu silam di tahun 2006-2007 pernah menjadi anggota paduan suara Universitas Negeri Yogyakarta bernama Swara Wadhana. Entah kenapa saat itu saya penasaran apakah suara saya bisa masuk menjadi pad