Langsung ke konten utama

Sensasi Mandi Air Panas di Objek Wisata Bayanan




           

             Kali ini saya jalan-jalan ke suatu objek wisata yang dekat dengan rumah. Bayanan merupakan daerah yang memiliki potensi alam cukup menarik. Air panas menjadi ikon tempat wisata di daerah ini. Pemandian air panas biasanya berada di dekat gunung berapi. Namun, meski jauh dari gunung berapi tempat ini terdapat sumber air panas. Berlokasi di Bayanan, Desa Jambean, Kecamatan Sambirejo, Sragen. Lokasi pemandian ini berjarak sekitar 17 km ke arah tenggara dari Kota Sragen. Saat ini ojek online sudah memasuki Sragen, sehingga jika ada wisatawan yang ingin berkunjung ke sini bisa menggunakan jasa tersebut.

Untuk mencapai objek wisata ini  ada beberapa alternatif. Salah satunya melewati rute dari kecamatan Kedawung, terdapat hutan karet yang indah dan jalan-jalan pedesaan yang asri. Akses jalan menuju Bayanan juga mudah dan bagus walaupun tidak terlalu lebar. Anda bisa menyempatkan waktu sejenak untuk berselfie ria di sepanjang hutan karet.

Tiket masuk ke tempat wisata cukup membayar Rp 5.000,- setiap orang ditambah tarif parkir. Sangat murah bukan?. Dengan harga segitu kita akan disuguhkan fasilitas taman bermain, gasebo, kolam renang, mushola dan kamar mandi air hangat. Yang tak kalah menariknya terdapat kolam pemancingan.






Jika Anda mengajak buah hati tak perlu khawatir untuk bermain. Objek wisata ini dilengkapi dengan wahana bermain seperti prosotan, ayunan, odong-odong dan lain sebagainya. Ada patung hewan gajah yang bisa dinaiki. Menariknya di sisi belakang terdapat patung buaya dimana bagian mulutnya mengeluarkan air, sedangkan di bawahnya terdapat kolam, sehingga air itu menetes ke dalam kolam. Tak jauh dari situ ada kolam renang. Biasanya anak-anak bersuka riang bermain air di kolam ini meski mereka belum bisa berenang.




Di area tempat wisata terdapat aneka macam penjual. Mulai dari pecel, mie seduh, es, lotek, makanan ringan dan lain sebagainya. Tidak perlu khawatir karena rata-rata mereka menjual dengan harga yang wajar meski berada di lokasi wisata. Terkadang beberapa tempat wisata sengaja memanfaatkan kesempatan dengan menjual makanan dan minuman dengan harga mahal. Nah, ini yang tentu akan membuat wisatawan kecewa bahkan kapok membeli ke tempat tersebut.




Saat kami berkunjung ke sana, ada seorang pedagang kedelai dengan membawa tenggok. Tak menyangka satu ikat kedelai dibandrol dengan harga Rp 1.000,- isinya cukup banyak dan kondisi kedelainya lumayan bagus. Padahal jika dibandingkan di tempat tinggal kami bisa lebih mahal. Itulah mengapa kami menilai penjual di objek wisata ini cenderung merakyat dan ramah.




Objek wisata ini menyediakan kamar mandi  sekira 10 buah. Di pertengahan deretan kamar mandi ada penjaga yang di depannya terdapat kotak uang. Bagi yang akan mandi dapat  memberi uang suka rela. Bagian dalam kamar mandi terdapat bathtub yang bisa digunakan untuk berendam. Mungkin Anda akan menemui kerak berwarna kuning di lantai, itu adalah efek dari kandungan belerang dari air tersebut. Justru kandungan itu yang bermanfaat bagi kesehatan. Di sana juga disediakan sabun jika kita lupa membawa peralatan mandi.




        
              Saat akan mandi dan menghidupkan keran, air yang keluar akan terasa panas. Sebaiknya ditunggu beberapa saat agar panasnya berkurang. Biarkan air memenuhi bathtub hingga ketinggiannya cukup untuk berendam. Inilah saat yang ditunggu-tunggu yaitu berendam.  Merasakan sensasi air hangat yang bikin ketagihan, sehingga membuat kita malas beranjak dari bathrub. Karena saking menikmatinya lantas jangan berlama-lama ya karena ada batas waktunya maksimal 20 menit. Kasian yang sudah antri di luar. Bisa mati kutu nungguin kita. Hehehe. Oya untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, dilarang laki-laki dan perempuan mandi bersama. Kalau sudah selesai mandi, jangan meninggalkan sampah ya sebagai bentuk tanggungjawab pengunjung. Pemandian air panas ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti rematik, gatal-gatal, memulihkan kebugaran tubuh, meningkatkan vitalitas, menghilangkan capek dan membuat awet muda. 

            Jika hendak berkunjung ke sini dan berencana untuk mandi jangan lupa membawa peralatan mandi terutama handuk dan baju ganti. Kadang saking semangatnya berendam malah lupa bawa handuk. Padahal handuk adalah barang privasi yang hanya bisa dipakai sendiri. Terlebih jika membawa anak dan ingin ikut berenang bersama teman-temannya, kalau lupa bawa baju ganti bisa berabe, hehehe.





 Potensi alam ini patut disyukuri karena tidak setiap tempat memiliki sumber air panas. Terlebih untuk orang-orang yang sedang melakukan terapi kesehatan tentu akan membutuhkan air panas.  Oleh karena itu perlunya perhatian pemerintah untuk mengelola menjadi tempat wisata yang lebih menarik. Yang terpenting membuat wisatawan ketagihan untuk terus berkunjung ke Bayanan ini. Ibarat berdagang mereka akan terus repeat order ke objek wisata tersebut.



                                                                             Mushola
                     

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Testimoni Praktik JSR

Semenjak mengenal JSR yang digagas oleh Dokter Zaidul Akbar melalui media online. Saya mulai mempraktikkan ilmu tersebut. Semoga dalam mempraktikkan ilmu ini bukan karena “latah” sekadar ikut-ikutan karena ngetrend tapi memang memberikan dampak positif. Harapannya tetap istiqomah di jalan JSR. Praktik JSR Apa saja yang saya lakukan dalam praktik JSR? 1.    Ubah pola makan Pagi dan malam tidak makan nasi putih. Hanya makan buah dan sayur. Kalau misalkan lapar dan lemas, saya makan ubi jalar rebus. Pengganti karbohidrat yang lebih kaya serat dibandingkan nasi putih. Dari segi harga juga murah. Satu kilogram ubi jalar madu dihargai Rp 5000,-. Kalau bukan ubi madu satu kilogramnya hanya Rp 3.000,- cukup untuk dua hari. Untuk siang hari baru makan berat. Saya memang masih konsumsi nasi putih tapi hanya siang hari saja. Tapi diusahakan nasinya sedikit saja, tetap banyak sayurnya. 2. Bikin infused water Dalam sehari saya satu kali bikin infused water. Bu

Sarapan ala JSR

Semenjak mempraktekkan menu sarapan ala JSR, saya mulai membiasakan diri makan buah sayur pada pagi dan malam hari. Hanya siang hari saja makan nasi. Masih belum bisa meninggalkan nasi putih sih. Namanya berproses ya perlahan-lahan. Usahakan dalam sehari porsi buah dan sayur lebih banyak ketimbang nasinya. Ketika saya mempolakan demikian keluhan sembelit pelan-pelan berkurang. Kita ketahui harga buah dan sayur lebih mahal ketimbang beli gorengan atau makanan tak menyehatkan lainnya. Saya mulai siasati bagaimana agar tetap bisa makan buah tapi harganya murah. Kalau sarapan semangka, melon, nanas harus membeli utuh. Sementara jika sudah dibuka tidak bisa bertahan lama atau cepat basi. Setelah dipikir-pikir muncullah ide membeli pisang. Kalau beli satu lirang saja bisa bertahan beberapa hari karena setiap satu buah ada kulitnya sehingga bisa tahan tidak mudah basi. Beruntung saya menemukan pisang emas satu keranjang isi dua lirang hanya dihargai Rp 12000,- . Kalau pisang

Minuman ala JSR

Sudah sekitar enam bulan saya mempraktikkan resep JSR ala dokter Zaidul Akbar. Sebenarnya sudah sejak bulan puasa, hanya saja saat itu belum bisa mempraktikkan dengan serius ada banyak godaan. Salah satunya menu buka puasa di mushola yang belum sesuai resep JSR. Warga kami membiasakan berbuka puasa bersama di mushola, bukan perkara dapat makannya tapi rasa kebersamaan itu yang bikin nikmat dan hangat sesama jemaah. Mungkin ada bertanya apa itu JSR? JSR adalah Jurus Sehat Rasulullah. Pola hidup sehat seperti yang dituntunkan Rasulullah. Intinya kita mempolakan hidup sehat yang tujuannya agar semakin khusyuk beribadah dan dekat kepada Allah. Jadi JSR ini bukan untuk  lifestyle atau gaya-gayaan. Jika sudah menerapkan hidup sehat tapi ibadahnya tidak meningkat maka menurut dokter Zaidul itu percuma saja.  Infused water rimpang-rimpangan Mengetahui resep ini bermula sharing ilmu dari dokter Zaidul Akbar yang bersliweran di media sosial. Awalnya saya tidak ngeh