Langsung ke konten utama

Memanfaatkan Biskuit Dibikin Bola-Bola Coklat


Halo Sahabat semuanya, kali ini saya mau berbagi mengenai pengalaman memanfaatkan biskuit yang kurang digemari keluarga dibikin bola-bola coklat. Namanya selera setiap orang beda-beda ya. Ada yang suka dengan rasa durian ada yang tidak. Nah, kebetulan kami pernah dikasih biskuit rasa durian. Saya memang kurang menyukai, tapi bukan berarti tidak enak lho. Bagi pecinta durian pasti senang dengan rasa ini. Sempat memakan beberapa biji tapi selanjutnya kurang selera. Coba saya taruh biskuit tersebut di meja ruang keluarga. Ada satu hingga dua biji dimakan. Tapi setelah saya amati beberapa hari, biskuit tak berkurang sedikit pun. Pernah terbersit untuk dikasih makan ayam. Tapi tiba-tiba mendapatkan ide untuk memanfaatkan makanan tersebut. 


Jangan Terburu-buru Membuang Makanan yang Kurang Disukai, Tapi Coba Manfaatkan Terlebih Dahulu 


Saya cukup hobi membuat bola-bola coklat. Bahan utama yang digunakan biasanya biskuit regal. Nah, kali ini saya mau memanfaatkan biskuit rasa durian dan biskuit kelapa. Berhubung banyak yang  tidak suka rasa durian, saya harus membuang cream durian tersebut sehingga hanya tersisa biskuitnya saja. Langsung saja ya cara membuat bola-bola coklat:


1.      Sediakan bahan
Bahan yang saya gunakan biskuit rasa durian dan biskuit kelapa. Lalu sediakan margarin, susu coklat cair, messes dan cup untuk menaruh kue jika sudah jadi.


Bahan-bahan


2.      Hancurkan biskuit
Sebelum dihancurkan cream rasa durian saya buang terlebih dahulu. Caranya dengan menggunakan pisau lalu mengerok satu persatu biskuit yang ada creamnya. Setelah bersih lalu dilanjutkan dengan menghancurkan biskuit. Alat yang digunakan cobek dan munthu. Berhubung cobeknya tidak terlalu besar, saya ambil 4-5 biji biskuit lalu masukkan ke dalam cobek kemudian diulek sampai agak halus. Begitu seterusnya sampai semua biskuit hancur.

Menghancurkan biskuit

3.      Panaskan margarin
Untuk besaran margarin yang digunakan kira-kira saja. Kalau saya pakai separo (100 gram) dari margarin sachet seberat 200 gram. Panaskan margarin sembari dihancurkan biar cepar mencair. Jika sudah menjadi cair, masukkan susu cair coklat dua sachet. Jika sudah tercampur matikan kompor.

Panaskan mentega

Campurkan mentega dengan susu


4.      Campur adonan dengan mentega dan susu cair
Masukkan mentega cair dan susu coklat ke dalam adonan. Uleni adonan hingga kira-kira bisa dibentuk bola. Jika adonan tadi belum dapat dibentuk menjadi bola, bisa ditambahkan air. Tapi jangan sampai lembek. Jika sudah keset dan bisa dibentuk, tidak perlu ditambah air.


Adonan dicampur dengan cairan mentega dan susu




5.      Siapkan messes dan cup untuk naruh bola-bola coklat
Messes sebagian ditaruh ke dalam mangkuk kecil. Bentuk adonan menjadi bola-bola kecil seukuran cup. Lalu gelindingkan ke dalam messes. Kemudian taruhlah ke dalam cup. Oya untuk cup saya pilih yang greaseproof paper, warnanya hitam. Kenapa saya pilih ini karena kertasnya lebih tahan dari minyak. Sebab bola-bola coklat ini kan pakai margarin sehingga makanannya sedikit mengandung minyak.


Bentuk adonan menjadi bola, lalu gelindingkan ke dalam messes


Bola-bola coklat dimasukkan ke dalam cup


6.      Masukkan ke dalam kulkas
Apabila semua adonan sudah selesai digelindingkan ke dalam messes dan dimasukkan ke cup. Lalu masukkan ke dalam kulkas sekira 30 menit agar sedikit mengeras. Enak disajikan dalam kondisi dingin.


Bola-bola coklat dimasukkan ke dalam kulkas

Taraa...kue bola-bola coklat siap disantap. Hmm..yummy. 
Bagaimana sahabat semuanya, berani mencoba memanfaatkan kembali makanan yang kurang digemari? Yang jelas sebagai ibu rumah tangga jangan mudah membuang makanan. Coba cari ide bisa dibikin makanan apa yang sekiranya keluarga mau menyantapnya. Selamat mencoba.


Oya setelah disajikan, ternyata tak berapa lama langsung ludes. Alhamdulillah berarti kreasi saya bisa diterima lidah keluarga. 

Komentar

  1. Cocok dibuat setelah lebaran. Kadang-kadang kebanyakan biskuit di rumah. Terima kasih resepnya

    BalasHapus
  2. Iya betul bun habis lebaran banyak makanan turbo alias turahan bodo, harus dimanfaatkan, hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengunjungi 3 Lokasi Wisata di Semarang

Setiap ada liburan panjang saya biasa gunakan untuk berkunjung ke salah satu tempat wisata. Namanya bepergian pasti membutuhkan waktu, biaya dan fisik yang kuat. Kalau saja pikniknya sampai seharian, sementara besok bekerja, dikhawatirkan tidak masuk kerja karena kecapaian. Maka dari itu gunakan musim liburan ini untuk jalan-jalan. Liburan lebaran tahun kemarin kami pergi ke Demak dan Kudus. Nah, kali ini milih ke Semarang karena memang sudah menjadi keinginan tahun lalu tapi baru terealisasi sekarang. Sebenarnya tidak ada perencanaan matang untuk ke sana. Hanya spontanitas saja. Sejak awal suami ingin ke Masjid Agung Semarang. Mulanya saya agak kurang tertarik. Paling masjid juga gitu-gitu saja. Sebab sudah sering sekali kalau bepergian mampir ke masjid yang dilewati untuk sholat. Tapi akhirnya ikut pilihan suami. Dari Sragen kami berangkat pukul sembilan pagi. Memilih rute Purwodadi-Demak. Arah ini jalannya memang tidak terlalu besar, hanya terdiri dua lajur. Kelebihannya

Testimoni Praktik JSR

Semenjak mengenal JSR yang digagas oleh Dokter Zaidul Akbar melalui media online. Saya mulai mempraktikkan ilmu tersebut. Semoga dalam mempraktikkan ilmu ini bukan karena “latah” sekadar ikut-ikutan karena ngetrend tapi memang memberikan dampak positif. Harapannya tetap istiqomah di jalan JSR. Praktik JSR Apa saja yang saya lakukan dalam praktik JSR? 1.    Ubah pola makan Pagi dan malam tidak makan nasi putih. Hanya makan buah dan sayur. Kalau misalkan lapar dan lemas, saya makan ubi jalar rebus. Pengganti karbohidrat yang lebih kaya serat dibandingkan nasi putih. Dari segi harga juga murah. Satu kilogram ubi jalar madu dihargai Rp 5000,-. Kalau bukan ubi madu satu kilogramnya hanya Rp 3.000,- cukup untuk dua hari. Untuk siang hari baru makan berat. Saya memang masih konsumsi nasi putih tapi hanya siang hari saja. Tapi diusahakan nasinya sedikit saja, tetap banyak sayurnya. 2. Bikin infused water Dalam sehari saya satu kali bikin infused water. Bu