Langsung ke konten utama

Meriahnya Panjat Pinang



            Mungkin saya sedikit terlambat menulis acara kemeriahan HUT RI ke-72 tahun. Biasanya berbagai kegiatan menyambut kemerdekaan diadakan menjelang tanggal 17 Agustus. Namun, di desa kami event ini justru diadakan sesudah hari kemerdekaan. Mungkin panitia menganggap bahwa yang terpenting masih dalam bulan agustus, sehingga meski tanggal 17 Agustus telah berlalu tidak menjadi masalah.

            Pada tahun-tahun sebelumnya daerah saya jarang mengadakan kegiatan menyambut kemerdekaan. Paling hanya sebatas instruksi untuk memasang umbul-umbul di sepanjang jalan dan kerja bakti. Baru tahun ini mencoba untuk mengadakan kegiatan. Dan pilihannya yaitu panjat pinang. Penekan atau panjat pinang ini cenderung dilakukan oleh kaum pria. Untuk wanita sepertinya kurang cocok. Sempat beberapa waktu lalu, saat arisan ibu-ibu ditawari mau mengadakan kegiatan apa. Ada yang usul senam, jalan sehat. Namun saat dilakukan voting ternyata sebagian besar tidak setuju. Akhirnya untuk kalangan ibu-ibu diputuskan tidak ada kegiatan.

            Awalnya panjat pinang ini rencana diadakan pada hari Ahad, 20 Agustus 2017. Segala hal sudah dipersiapkan mulai dari bambu yang akan dipanjat dan hadiah. Untuk hadiah selain iuran dari masyarakat, juga mendapat salah sponsor dari supplier peralatan rumah tangga. Sebagian besar hadiah berupa perabot rumah tangga seperti kompor gas, bantal dan lain sebagainya.

            Berita mengenai pelaksanaaan panjat pinang sudah terdengar hampir setiap keluarga. Bahkan tepat pada hari ahad pagi, pengumuman melalui podium sudah disampaikan. Kegiatan ini pun mengundang desa di sekitarnya untuk berpartisipasi memeriahkan panjat pinang salah satunya menjadi peserta.

            Sejak pagi panitia sudah menyiapkan bambu untuk dipasang. Namun, tanpa disangka kejadian diluar dugaan. Bambu itu tiba-tiba patah dan jatuh hampir mengenai seseorang yang berada di bawahnya. Ia sampai mengalami pingsan. Untungnya tidak ada cidera. Tentu kejadian ini membuat geger warga. Karena ada batang bambu patah,  kegiatan panjat pinang diundur pada waktu yang belum ditentukan. Perasaan kecewa pasti, tapi hikmahnya rasa bersyukur sebelum pertandingan dimulai, bambu sudah patah terlebih dulu sehingga tidak mengakibatkan korban jiwa. Beberapa hari sebelumnya, berita di internet ada kejadian panjat pinang yang sampai menelan korban jiwa. Penyebabnya juga sama batang pohonnya patah. Panitia akan lebih berhati-hati dalam memilih bambu yang kuat, bagus sehingga aman untuk dipanjat.

Pelaksanaan Panjat Pinang

            Selang tiga hari kemudian. Ada informasi mendadak bahwa panjat pinang diadakan pada hari rabu, 23 Agustus mulai jam 14.00. Mengajak seluruh warga untuk ikut serta memeriahkan kegiatan tersebut. Dalam informasi itu ada panjat pinang untuk anak-anak dan dewasa. Saya pikir satu bambu digunakan untuk anak-anak dan dewasa.

            Sesampai di sana ternyata ada dua bambu yang dipasang. Bambu pendek untuk panjat pinang anak-anak sedang bambu panjang untuk dewasa. Waktunya dibagi dua. Siang hari mulai pukul 14.00 pertandingan untuk anak-anak. Sedang yang sore untuk dewasa. Baru kali ini saya melihat panjat pinang untuk anak-anak. Ternyata menarik juga ya ^_^.

            Anak-anak begitu antusias mengikuti pertandingan. Di atas sudah tersedia hadiah diantaranya bantal, celengan, kerupuk, tempat makan dan lain sebagainya. Para peserta dibagi dalam beberapa kelompok. Satu kelompok berisi 2-3 anak. Masing-masing mendapat giliran bermain sesuai nomer undian. Meski batang bambu ini pendek tapi karena bagian batangnya dilumuri oli, menjadi tidak mudah untuk mencapai atas. Mereka diberi waktu beberapa menit untuk memanjat. Jika tidak berhasil dan waktunya masih cukup, boleh mengulang memanjat kembali sampai waktu habis.




Detik-detik menegangkan jika ada peserta yang hampir mencapai puncak tinggal meraih pegangan kayu membujur arah horisontal. Atau bahkan sudah memegang kayu tersebut namun karena tumpuan tangannya tidak kuat menahan beban badan akhirnya pegangan itu terlepas juga. Akibatnya teman-teman yang berada di bawah ikut melorot. Namun jika ada yang berhasil penonton ikut sorak sorai. Si anak yang berhasil, mengambil barang pilihan untuk dirinya dan anggota kelompok.

            Pada sore harinya gantian permainan untuk yang dewasa. Panjang bambu jauh lebih tinggi. Di bagian atas terdapat banyak bungkusan rokok, bukan berarti hadiahnya rokok ya.  Di dalamnya terdapat secarik kertas bertuliskan barang yang menjadi hadiah. Ada kompor gas, uang dan lain sebagainya. Sengaja barang tidak dipasang di atas karena sebagian barangnya besar yang membuat batang bambu menjadi berat.

            Cara bermainannya sama dengan anak-anak dengan dibagi beberapa kelompok. Setiap kelompok berisi sekira 5 orang. Karena waktu sudah sore dan sebagian besar orang sudah pulang dari kerja atau sekolah sehingga jumlah penonton semakin banyak dan semakin seru. Peserta dibolehkan membawa kain yang dikaitkan ke batang bambu agar memudahkan saat memanjat. Tau sendiri kan batang penuh dengan oli sehingga licin sekali. Ditambah lagi batangnya panjang jika tidak ada bantuan kain itu tentu akan semakin sulit mendapat hadiah.

            Di tengah-tengahnya permainan, ada kejadian lucu dan menarik.  Salah satu kelompok sedang asyik memanjat, tiba-tiba ada anggota yang kesulitan naik sehingga tangannya malah menarik celana teman yang ada di atasnya. Insiden celana melorot pun tak bisa dihindarkan. Bagian belakang sudah sebagian tampak, untung orang yang celananya melorot langsung turun sehingga tidak sampai terjadi lebih parah lagi. Padahal sebelumnya sudah diberitahu oleh MC untuk memperhatikan celananya. Karena beberapa waktu lalu sempat viral insiden celana melorot saat panjat pinang. Berhubung waktunya masih, kelompok tadi memanjat kembali. Tapi ternyata insiden celana melorot kembali terjadi. Mereka pun memutuskan untuk turun kembali. Sembari membenahi celananya agar tidak terjadi kejadian yang memalukan.




            Permainan ini terus berlangsung hingga malam hari. Dan ternyata hanya sebagian kecil yang berhasil menyabet juara dengan mendapatkan kompor gas dan uang sebesar Rp 250.000,-. Yang terpenting dari permainan ini bukanlah hadiah, namun kemeriahan menyambut HUT RI untuk mengakrabkan antar warga. Jika tidak diadakan kegiatan ini mungkin kita akan sangat jarang berkomunikasi satu sama lain. Sebab saat ini dengan adanya kemajuan teknologi menjadikan kita individualistis. Kegiatan positif ini bisa menjadi agenda setiap tahun.


            

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengunjungi 3 Lokasi Wisata di Semarang

Setiap ada liburan panjang saya biasa gunakan untuk berkunjung ke salah satu tempat wisata. Namanya bepergian pasti membutuhkan waktu, biaya dan fisik yang kuat. Kalau saja pikniknya sampai seharian, sementara besok bekerja, dikhawatirkan tidak masuk kerja karena kecapaian. Maka dari itu gunakan musim liburan ini untuk jalan-jalan. Liburan lebaran tahun kemarin kami pergi ke Demak dan Kudus. Nah, kali ini milih ke Semarang karena memang sudah menjadi keinginan tahun lalu tapi baru terealisasi sekarang. Sebenarnya tidak ada perencanaan matang untuk ke sana. Hanya spontanitas saja. Sejak awal suami ingin ke Masjid Agung Semarang. Mulanya saya agak kurang tertarik. Paling masjid juga gitu-gitu saja. Sebab sudah sering sekali kalau bepergian mampir ke masjid yang dilewati untuk sholat. Tapi akhirnya ikut pilihan suami. Dari Sragen kami berangkat pukul sembilan pagi. Memilih rute Purwodadi-Demak. Arah ini jalannya memang tidak terlalu besar, hanya terdiri dua lajur. Kelebihannya...

Memanfaatkan Biskuit Dibikin Bola-Bola Coklat

Halo Sahabat semuanya, kali ini saya mau berbagi mengenai pengalaman memanfaatkan biskuit yang kurang digemari keluarga dibikin bola-bola coklat. Namanya selera setiap orang beda-beda ya. Ada yang suka dengan rasa durian ada yang tidak. Nah, kebetulan kami pernah dikasih biskuit rasa durian. Saya memang kurang menyukai, tapi bukan berarti tidak enak lho. Bagi pecinta durian pasti senang dengan rasa ini. Sempat memakan beberapa biji tapi selanjutnya kurang selera. Coba saya taruh biskuit tersebut di meja ruang keluarga. Ada satu hingga dua biji dimakan. Tapi setelah saya amati beberapa hari, biskuit tak berkurang sedikit pun. Pernah terbersit untuk dikasih makan ayam. Tapi tiba-tiba mendapatkan ide untuk memanfaatkan makanan tersebut.  Jangan Terburu-buru Membuang Makanan yang Kurang Disukai, Tapi Coba Manfaatkan Terlebih Dahulu  Saya cukup hobi membuat bola-bola coklat. Bahan utama yang digunakan biasanya biskuit regal. Nah, kali ini saya mau memanfaatkan biskui...

Masjid Suciati Saliman, Masjid yang Mengerti Kebutuhan Kaum Hawa

Bermula dari beredarnya informasi sebuah masjid megah viral di media sosial. Aku pun penasaran dan terus mengulik informasi tersebut. Lokasinya ada di Jalan Gito-gati, Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta. Rasanya kok tidak asing dengan nama jalan tersebut. Kalau enggak salah sekitar rumah pemotongan ayam. Meski aku asli Yogya, tapi sudah enam tahun tidak tinggal di sana sehingga mulai banyak yang lupa. Setelah aku tanyakan ke keluarga di Yogya, ah ternyata benar! Lokasi masjid hanya berjarak sekira 1,5 km dari rumah orangtuaku. Cukup dekat bukan. Pertama kali datang ke Masjid Suciati Saliman tahun 2018. Beberapa bulan setelah diresmikan. Kemegahan masjid ini sudah tampak. Arsitektur bangunan ini perpaduan Timur Tengah dan Jawa. Mirip dengan Masjid Nabawi jika dilihat dari pintu berlapis emas dan beberapa menara yang menjulang tinggi. Saat malam hari tampak keindahan cahaya lampu berwarna hijau dari menara masjid.   Dulu sekira tahun 2012-2013 sepekan sekali a...